Subscribe Us

header ads

Bajaj Auto Jalin Kerjasama dengan Triumph, Siap Perang Melawan Harley Davidson dan Royal Enfield

 
Bajaj Auto jalin kerjasama dengan pabrikan asal Inggris Triumph (kiri). Sumber: zigwheels.com
BARU-baru ini santer terdengar gonjang-ganjing dunia persepeda motoran dari negeri Kuch Kuch Hota Hey, India. Kabar menyeruak akan adanya jalinan kerjasama baru sepanjang sejarah sepeda motor Bajaj Auto itu.
 
Setelah beberapa tahun lalu Bajaj Auto menjalin kerjasama dengan Piagio asal Italia, kemudian pernah juga menjalin kerjasama dengan Kawasaki sejak zaman Binter Mercy sampai Kawasaki Bajaj Pulsar 200 NS, kemudian kerjasama juga dengan KTM, dan kali ini Bajaj Auto menjalin kerjasama dengan pabrikan sepeda motor asal Inggris yakni Triumph.
 
Yup, ini kerjasama bentuknya seperti apa? Apakah Bajaj Auto hanya menyediakan basis produksi saja dengan desain seluruhnya dari Triumph. Kemudian Bajaj Auto di India sana juga memiliki hak memasarkan produknya.
 
Ataukah kerjasama dalam membuat jenis sepeda motor baru yang mengkombinasikan teknologi garapan bersama?
 
Seperti dilansir dari zigwheels.com ternyata Bajaj Auto hanya sebagai pihak yang memproduksi saja. Artinya Bajaj Auto seperti pada waktu kerjasama dengan Kawasaki. Bajaj Auto yang memiliki hak memproduksi seri Kawasaki sampai pemasarannya khusus di India.
 
Begitu juga, dengan bentuk kerjasama dengan Triumph ini. Seluruh rancangan teknologi sepeda motor sepenuhnya dari Triumph, Bajaj Auto hanya memproduksi dengan kemampuan dari pabrik milik Bajaj Auto di Chakan India termasuk dalam memasarkan produk baru itu.
 
Alasan kerjasama ini, ternyata dilatarbelakangi dengan digemarinya sepeda motor-sepeda motor berkubikasi dapur pacu diatas 250 sampai 650 cc di India sana. Seperti dengan keluarnya Royal Enfield Interceptor 650 dan Harley Davidson berkapasitas kecil yang mulai digandrungi.
 
Padahal sebetulnya Bajaj Auto sudah memiliki jenis sepeda motor cruiser seperti Bajaj Avenger dengan gaya harley davidson versi mini. Hanya saja kubikasi mesinnya masih menggunakan basis mesin Bajaj Pulsar 220 cc.
 
Aneh juga, untuk memproduksi sepeda motor bergaya moge di kisar kubikasi 250 sampai 700 cc ini Bajaj Auto harus menggandeng Triumph. Padahal sebelumnya Bajaj Auto pernah mengeluarkan Bajaj Dominar 400-600 cc.
 
Apakah ini tidak menjadi dasar Bajaj Auto untuk mengembangkan kubikasi mesin bergaya moge? Ataukah memang seri Bajaj Dominar dikhususkan hanya untuk seri motor bergaya naked style atau street fighter.
 
Bisa jadi seperti itu, alasan Bajaj Auto dan Triumph benar-benar mampu menjawab permintaan pasar untuk menghadapi persaingan dengan seri-seri moge berkubikasi sedang dan menengah di kisaran 250-700 cc.
 
Perjanjian kerjasama sudah diap ditandatangani oleh kedua belah pihak. Rencananya prototipe sepeda motor kawinan Bajaj dan Triumph ini sudah dibuat di Hinckley yang siap diluncurkan di India pada tahun 2022.
 
Pada 2017, Bajaj dan Triumph telah mengumumkan bahwa keduanya akan memasuki aliansi formal untuk membuat sepeda motor mid-displacement. Butuh waktu dua tahun bagi perusahaan untuk mencapai kesepakatan dengan perjanjian untuk sepeda yang dikembangkan bersama.
 
Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, Sargent dari Chief Triumph Inggris mengatakan mereka akan memproduksi sepeda motor dengan kubikasi antara 250 sampai 750 cc.
 
“Ini adalah produk di segmen 250cc ke 750cc. Ini akan menjadi platform satu silinder, tetapi akan ada kapasitas mesin yang berbeda untuk memenuhi gaya sepeda yang berbeda.  Kami telah berdiskusi dengan Bajaj tentang spesifikasi yang diinginkan. Kami sepakat apa yang akan terjadi dalam hal kinerja, kekuatan, dan kapasitas. Kita tahu ekonomi bahan bakar sangat penting di India. Bajaj memiliki banyak pengetahuan tentang konsumen India, yang mereka bawa ke proyek," urai Sargent.
 
Sepeda motor baru ini akan dibuat di pabrik Chakan Bajaj Auto. Sepeda motor yang dibangun bersama akan diekspor dari India karena membuka jalan untuk Triumph di wilayah seperti Afrika dan Amerika Latin di mana Bajaj berada di antara dua merek sepeda motor teratas.
 
Namun, sepeda ini akan dijual melalui dealer Triumph di India. Meskipun Bajaj membantu dalam proses pembuatannya, ia tidak diperbolehkan mengembangkan produknya sendiri dengan platform yang sama. Sebagai bagian dari kesepakatan, Triumph akan mempertahankan hak atas sepeda motor dan desain mereka.
 
Jika Bajaj memang mengadopsi mesin untuk portofolio produknya sendiri, maka ia harus menegosiasikan royalti dengan Triumph. Seperti yang dikatakan Steve.
 
“Ada elemen royalti dalam hubungan. Jika mereka mengembangkan produk yang menggunakan IP mereka, mereka benar-benar bebas untuk melakukan itu, tetapi jika mereka menggunakan Triumph IP, maka kita harus berbicara. ”
 
Dengan dua mesin baru dan 'gaya sepeda' yang berbeda, 'Triumph akan berusaha untuk menghadapi persaingan dengan Harley-Davidson serta Royal Enfield. Produk dengan segmen menengah akan menggunakan Harley 338cc mendatang yang sedang dalam pengembangan di Cina. Dan Triumph akan ingin memiliki keunggulan tertentu ketika datang untuk menawarkan saingan Interceptor 650.(*/MS/net)

Post a Comment

0 Comments