Subscribe Us

header ads

Awal Kelahiran Bajaj Mengancam Pabrikan Jepang


Kejayaan skuter Vespa Bajaj tidak berapa lama dan mulai terancam. Sebab, pada tahun 1980-an, banyak perusahaan sepeda motor skuter Jepang dan Italia mulai memasuki pasar India. Untungnya meski skuter rival Bajaj itu mengusung teknologi tinggi tetap konsumen masih memilih skuter Bajaj karena alasan yang kuat.

Mereka para pelanggan setia skuter Bajaj tidak berpaling hati karena menyukai keawetan produk dan tersedianya pemeliharaan ditambah jaringan distributor perusahaan tersebar di seluruh India. Sementara skuter asal Jepang dan Italia masih terbatas dalam jaringan pemeliharaan dan distributor.

Bajaj Auto mulai menciptakan sejarah baru dengan bermetamorfosa dari skuter ke sepeda motor bebek pada tahun 1981. Itu ditandai dengan keluar debutannya Bajaj M-50. Bentuknya sekilas mirip dengan bebek Honda pada saat itu. Keungulannya pun hampir menyamai dari mulai hemat bensin, meski dengan kemampuan dapur pacu 50 cc saja Bajaj M-50 terjual sebanyak 60.000 unit hingga 1985.

Pada tahun 1976 permintaan pun semakin tinggi hingga mampu mendongkrak angka penjualan hingga 262.000 kendaraan. Terus meningkat pada tahun 1982 menjadi 600.000 unit.

Tahun fiskal 1986-87 melihat penjualan Bajaj M-50 bagus, Bajaj pun mulai beranjak mengeluarkan seri lebih tinggi yakni model Bajaj M-80 dan Kawasaki Bajaj KB100. Pada masa itu Bajaj Auto berhasil membuat 500.000 kendaraan per tahun.

Meskipun Rahul Bajaj sukses dengan sepeda motornya bisa menyaingi produk asal Jepang, ia pun mulai percaya diri untuk melebarkan sayapnya memproduksi traktor. Namun, sayang usahanya untuk membeli salah satu pabrik traktor termasyhur di India gagal.

Model sepeda motor lainnya diluncurkan pada tahun 1990 dengan nama Bajaj Sunny. Tantangan bisnis otomotif di India sangat dirasakan Bajaj Auto. Apalagi setelah keluarnya kebijakan pemerintah India tentang program liberalisasi pasar sangat memungkinkan sekali perusahaan asing masuk. Padahal sebelumnya dengan sistem lisensi, mampu membatasi investasi asing di dalam negera dalam industri tertentu. Seperti halnya pabrikan Piaggio yang tidak bisa berdiri sendiri tetapi harus berkolaborasi dengan pabrikan lokal yang telah ada semisal Bajaj Auto.

Akhirnya, Bajaj Auto pun mulai menjajaki lagi kemungkinan mendirikan perusahaan patungan dengan Piaggio pada 1993. Sayang rencana itu kandas karena dibatalkan. Rahul Bajaj mengatakan seperti dikutip dari Financial Times bahwa perusahaannya terlalu besar untuk dianggap sebagai kolaborator potensial oleh perusahaan Jepang. Ia berharap bisa meningkatkan ekspornya, yang kemudian hanya sebesar lima persen dari penjualan.

Beberapa tahun kemudian perusahaan ini mulai pengiriman seribu kendaraan ke negara tetangga seperti Sri Lanka dan Bangladesh. Pangsa pasar di Eropa, Amerika Latin, Afrika, dan Asia Barat tak terkecuali dirambah Bajaj Auto.

Pada tahun fiskal 1994-95 perusahaan ini telah mampu membuat mobil. Hingga menghantarkannya menjadi produsen sepeda motor terbesar keempat di dunia di belakang Honda, Suzuki, dan Kawasaki.

Sejak saat itu, model-model baru seperti Bajaj Classic dan Bajaj Super Excel menambah deretan sepeda motor ciptaan Bajaj Auto. Bajaj juga menandatangani perjanjian pembangunan dengan dua perusahaan rekayasa Jepang, Kubota dan Tokyo R & D yang terkenal saat itu.

Kawasaki Bajaj Boxer dan RE diesel Autorickshaw diperkenalkan pada tahun 1997. Tahun berikutnya melihat debut dari Kawasaki Bajaj Caliber, Spirit, dan Legend, menjadi skuter pertama dengan empat gigi. Caliber ini terjual 100.000 unit di 12 bulan pertama. Bajaj berencana untuk membangun pabrik ketiga dengan biaya sebesar Rs 4 milyar ($ 111.600.000) untuk memproduksi dua model baru, satu untuk dikembangkan dalam kolaborasi dengan Cagiva dari Italia.

Post a Comment

0 Comments