Subscribe Us

header ads

Motor India Dulu Jadi Cibiran kini Diperhitungkan

Tulisan ini sengaja saya buat untuk mengenang sekaligus sebagai bahan rujukan bagi moto mania yang ingin menunggangi kuda besi keluaran negeri hindustan. Ya Bajaj di dunia otomotif bukan barang baru. Pabrikan asal India ini konon sudah berkutat dalam urusan motor sejak tahun 1945. Tidak jauh di masa-masa Indonesia baru merebut kemerdekaan dari Jepang. Sementara di kita, Indonesia sampai saat ini masih belum memiliki motor nasional.
Bukan kenapa, karena kita sepertinya sudah terlanjur cinta mati dengan motor-motor negara bekas penjajah kita di tahun 1942 silam, Jepang. Rasanya jika kita tidak memiliki tunggangan asal Jepang itu tidak gaul atau tidak funky. Ini yang terjadi dengan karakter yang telah diciptakan kapitalis Jepang branded.
Sementara ketika produk asal India yang meski tidak berbeda jauh dengan Jepang meluncurkan motor andalannya di Indonesia, tak sedikit cibiran bahkan cacian. Katanya motor murahan lah, motor Sahruk Khan lah, dan segudang cibiran lainnya.
Apalagi kesan nama di depan Pulsar ada Bajaj sudah identik dengan kendaraan roda tiga yang masih banyak dijumpai di Ibu Kota DKI Jakarta, Si Bajaj oranye. Padahal harus diakui bagi bangsa kita produk-produk India sudah sejak lama banyak beredar.
Bahkan jauh sebelum penulis lahir ke dunia ini. Pernah di DKI Jakarta, bus Damri menggunakan bus asal India, Tata. Kendaraan roda tiga lainnya semacam Bajaj ada Helicak (helikopter becak). Bentuknya seperti becak namun bermesin vespa ada pula vespa keluaran India (baca, Bajaj). Dinamakan helicak karena suarannya seperti helikopter.
Memasuki tahun delapan puluhan sebenarnya sudah masuk lagi sepeda motor India kategori motor gede. Kawasaki Binter Mercy 200 cc. Motor ini merupakan kerja bareng antara Kawasaki (pabrikan Jepang) dengan Bajaj India. Di Indonesia dinamakan Binter karena perusahaan pengimpornya bernama CV Bintang Terang, perusahaan keluarga Bu Tutut Suharto, pada waktu itu. Sementara di Jepang motor itu bernama KZ 200 dan di India KB 100 – KB 200.
Dengan dapur pacu sebesar itu, pada masanya Binter merajai di kelasnya. Sekali lagi kita hanya bisa mengagumi produk asal luar. Karena di kita sama sekali tidak mengeluarkan sepeda motor nasional. Entah apa yang diurusi negeri ini hingga jauh tertinggal sama sekali dengan India. Sekali lagi kita harus jujur dan angkat jempol dengan negeri “Indihe” ini.(***)




Post a Comment

0 Comments