TADI siang, MotoStory niat anter isteri tercinta melayat saudara di luar kota. Karena tengah mengandung bakal anak pertama, MotoStory riding dengan si bongsor pies kesayangan alon-alon tenan.
Lagi anteng-antengnya riding, di tengah jalan roda belakang seperti goyang gual geol gutak gitek gak jelas. Untung tidak goyang Inul juga.
Selain gual geol, ada bunyi kemeretak yang nyaring. Akselerasi serasa ada hambatan cukup berarti. Sambil terus menurunkan kecepatan MotoStory cari bengkel umum terdekat.
Tidak berapa lama nemu jualah bengkel. "Kenapa motornya, Om?" tanya si tukang bengkel menyerka pertama.
"Ini roda belakang minta dibenerin, tolong dicek yah," jawab MotoStory.
Singkat cerita, roda belakang si bongsor dipretelin. Dia cek satu persatu bagian dari tromol, gear sampai bearingnya.
"Bearingnya masih bagus Om. Namun, karet tromolnya aja nih yang kudu diganti," kata si bengkel seperti memperhatikan bentuk karet tromolnya.
MotoStory hafal betul gelagat si bengkel dari raut mukanya lagi cari persamaan dengan motor lain. "Katanya sih sama dengan Ninja 150," jawab MotoStory ngasih saran.
"Iyah, sepertinya sama. Saya carikan dulu ke toko," tukas dia.
Sudah diambil dicoba dipasangkannya. Tetapi sayang ternyata tidak cocok sodara-sodara. "Ternyata tidak sama, yang ninja lebih banyak sekat karetnya," jawab bengkel terlihat kecewa.
"Tapi tak usah khawatir saya tambahin aja pake karet lagi di sekatnya," saran si bengkel mulai putar otak.
Hasilnya, ajib lumayan lah untuk sementara gear nemplok di tromol dengan presisi tidak oblak lagi. Dari, pengalaman itu jadi tahu, kalau karet tromol Ninja RR tidak sama untuk pies. (***)
DAPATKAN PROMO MENARIK E-BOOK KLIK DISINI
0 Comments