Kolaborasi Kawasaki-Bajaj, Tak Lagi Samar

Kawasaki Bajaj Pulsar 200 NS di Indonesia

BARU saja negara kita kedatangan spesies baru Bajaj Pulsar 200 NS. Generasi baru yang di negeri asalnya lahir setahun yang lalu. Kuda besi ini terbilang mumpuni dari segala fitur-fitur terbarunya.

     Menurut MotoStory hal ini cukuplah wajar karena memang hasil kolaborasi Bajaj Auto, KTM dan Kawasaki. Bukan rahasia lagi kalau hubungan romantic Bajaj Auto dan Kawasaki sudah terjali puluhan tahun. Dan memang sejatinya antara keduanya menjalin hubungan simbiosis mutualisme.

      Bajaj Auto menyerap teknologi dari Kawasaki dan melahirkan spesies baru Pulsar series, Discover series, Platina series dan lainnya. Begitu pun sebaliknya Kawasaki tak bisa berbuat apa-apa tanpa pabrik dan jaringan distribusi Bajaj Auto yang memang sudah sangat menguasai negeri hindustan itu.

      Kawasaki tidak bisa membangun pabrik sendiri dan memasarkan sendiri motor-motor buatannya di India tanpa Bajaj Auto. Jadi jangan heran kalau pabrikan Bajaj Auto lah yang merakit Kawasaki Ninja series. Begitu pun dengan distribusi pemasarannya dijual melalui jaringan dealer Bajaj Auto.

     Bagi sebagian kita mungkin bertanya apa pabrikan Jepang disana tidak bisa membangun pabrik sendiri, jaringan distribusi sendiri. Seperti di negeri ini? Sebenarnya hal itu hal kecil bagi pabrikan Jepang.

      Namun, hal itu tidak bisa dilakukan di India karena proteksi regulasi di sana sangat melindungi produsen lokal. Investasi luar bias masuk dengan syarat harus menggandeng rekanan lokal. Seperti Kawasaki menggandeng Bajaj Auot dan Honda menggandeng Hero termasuk Suzuki dengan TVS-nya.

      Jadi dari sini, jelas tercipta hubungan bapak angkat yang menguntungkan produsen lokal. Jauh sangat berbeda terbalik dengan di Indonesia. Tanpa proteksi regulasi buat produsen lokal, pemerintah memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada pabrikan luar tanpa ada produsen lokal yang digandeng dan bisa menyerap teknologi hingga bias mandiri.

      Lantas yang menjadi permasalahan sebagian orang apakah hal ini tidak menciptakan segresi diantara keduanya? Apakah tidak khawatir Kawasaki tersaingi Bajaj Auto? Bagaimana kalau Bajaj Auto mengurangi kualitas motor Kawasaki yang dirakit di pabrikan Bajaj Auto?

     Namun, kekhawatiran itu sepertinya tidak terjadi di India. Karena masing-masing memiliki komitmen yang didasari semangat berkembang bersama.

     Nah, semangat itu pula yang memberikan kesempatan luas Bajaj Auto untuk memasarkan produknya di negara luar India. Seperti di Filipina Pulsar series dibandrol merek Kawasaki Bajaj Rouser dan dijual lewat jaringan diealer resmi Kawasaki.

     Kini di Indonesia juga diterapkan pola serupa? Bajaj Auto mempercayakan perakitan dan penjualan seri Pulsar 200 NS lewat pabrikan dan jaringan dealer Kawasaki Motor Indonesia.

     Apakah baru sekarang kerjasama ini terjalin untuk Indonesia?

Tentu saja tidak, sebab  jauh sebelumnya pernah terjalin di zaman keluarnya Kawasaki Binter. Binter sendiri merupakan sepeda motor buatan Bajaj Auto di India. Hanya saja dilabeli merk Kawasaki. Penulis sendiri baru mengetahui setelah melihat kwitansi pembelian Binter milik ayah kerabat. Di kwitansi itu tercantum logo Bajaj. Sejak saat itu penulis baru sadar kalau Binter itu sebenarnya Bajaj.

      Kini kolaborasi keduanya tidak lagi samar seperti era Binter, yang tidak mencantumkan nama Bajaj di sepeda motornya. Sekarang jelas terlihat brand keduanya dicantumkan Kawasaki Bajaj Pulsar 200 NS.

       Awalnya sempat ragu apakah seri ini bakal menyematkan nama Pulsar. Karena kalau melihat di Filipina Kawasaki menamainya Rouser. Begitu juga pada saat produk ini didaftarkan ke Kemenperindag tertulis kode KBR 200.

      Syukurlah nama Pulsar dipertahankan di seri ini. Jadi semakin jelas sebenarnya brand Bajaj Pulsar tidak seperti distigmakan banyak orang. Memperlihatkan kalau brand ini sejajar dengan brand Kawasaki.

      Jadi, masihkah harus keki dengan brand Bajaj? Toh brand ini juga lahir nyaris sezaman dengan brand-brand motor keluaran nipon.(***)