Ganti Stang Seher Pulsar di 54.000 Km

Sebulan setelah bayar pajak tahun ketiga, bertepatan sebulan BPKB si bongsor PIES kesayangan MotoStory, akhirnya harus menjalani turun mesin. Tepatnya pada 19 Desember 2013, si bongsor sudah menempuh jarak sekitar 54000-an lebih.

Keputusan dapur pacu diturunkan dan dibelah dipilih terutama untuk mengganti part stang seher atau connecting rod. Sebenarnya gejalanya sudah lumayan lama si bongsor terdeteksi bermasalah di con rod itu.

Seperti larinya yang tak bertenaga terutama tergopoh-gopoh saat melahap medan berat seperti tanjakan. Juga munculnya bunyi keras deg deg deg saat RPM tinggi. Termasuk, saat start gigi pertama melaju tidak lancar seperti ada hambatan.

Persiapan MotoStory turun mesin terbilang lumayan, karena proses pengumpulan part part Pulsar yang lama dan butuh kesabaran. Mengingat seluruh suku cadang MotoStory dapatkan secara online dari Bandung dan Jakarta. Tiga bulan akhirnya berhasil mengumpulkan beberapa part secara menyicil.

Selain karena partnya sulit dicari juga dana pun cukup seret. Dengan secara bertahap mengumpulkan partnya jadinya tak begitu terasa. Part yang dikumpulkan mulai dari lidah keteng atau cham cain, oli seal klep, rantai keteng, paking full set, stang seher dan ring seher. Piston dan blok tidak diganti mengingat masih layak dipakai.

Yang paling lama dan susah adalah mendapatkan stang seher. Part ini MotoStory dapatkan dari pelapak online yang juga distributor resmi part bajaj pulsar seharga RP 225 ribu merek XLN bukan orisinil Bajaj tapi vendor dari India. Namun kualitas sebanding dengan ori, katanya si penjual.

Si Bongsor akhirnya dibawa ke bengkel kepercayaan untuk dibelek. Masuk bengkel pagi sekali, mengingat kalau siang pasti mekaniknya males karena sudah nangani motor lain. Begitu masuk langsung dibelah. Ada rasa miris dan takut juga menyaksikan mesin diturunkan dan dibelah jeroannya. Blok kiri kanan dicopot dan diturunkan.

Akhirnya stang seher sebendel dengan chamsaftnya dilepas. Setelah terangkat, si mekanik menunjukan bukti kalau stang sudah kena. Stang dipegang dan diangkat. Lalu tangan satu lagi menepuk batang atas stang seher dan tibul bunyi oblak.

Sementara, laher kiri kanan chamsaft juga ternyata sudah aus dengan ciri saat diputarkan terdengar kasar. Laher atau bearing ini merek dan ukuran sama seperti bearing yang dipakai Kharisma yakni SKF 6003. Beli dua ori Honda satu bijinya RP 70.000.

Termasuk dengan laher noken as satu biji yang paling gede diganti dengan laher ori Yamaha seharga 30.000 an sementara kodenya MotoStory lupa. Untuk pemasang stang seher cukup memakan waktu karena harus dibawa ke tukang bubut agar hasilnya presisi dan tidak miring.

Setelah selesai dipasang dan blok blok mesin disatukan lagi, mesin terakit sempurna. Inilah saat saat menegangkan untuk mengetahui hasilnya. Namun dengan keyakinan tidak sia sia juga meski rampung pukul 14.00 dari pukul 07.00 pagi cukup memuaskan.

Yang jelas suara mesin cukup adem tidak terlalu berisik. Akselerasi perpindahan gigi jadi enteng tidak sulit netral, dan tentunya power dapat kembali. MotoStory cukup puas dengan membayar jasa bongkar pasang RP 135.000.

Hingga saat ini meski dealer / bengkel resmi bajaj tidak ada, masih bisa turun mesin dengan part ori dan vendor dari India. Dimana ada usaha disitu ada jalan. Nah, sekarang MotoStory cukup lega dan siap-siap nabung lagi untuk nyetok part-part paling vital. (***)
Powered by Telkomsel BlackBerry®