Tahun 1997 menjadi tahun-tahun terpahit
bagi Bajaj Auto baik dalam masalah penjualan dalam negeri maupun luar negeri.
Betapa tidak hantaman persaingan dengan pabrikan asal Jepang dan lainnya sangat
dirasakan. Kampanye hitam dari pabrikan rival pun menggelora seperti sebutan
Bajaj berteknologi rendahan, atau motor murahan terutama dari para pabrikan
sepeda motor pesaingnya.
Melawan anggapan itu Bajaj Auto tidak
layu sebelum berkembang. Perusahaan ini mulai membenahi diri terutama dengan
menyiapkan pabrik yang lebih canggih dengan segala peralatan terbarunya mulai
dikerahkan. Akhirnya pabrik baru di Pune untuk memperkenalkan model baru yang
lebih mumpuni dibangun.
Perusahaan ini menghabiskan Rs 7,5
miliar ($ 185 juta) dengan segala peralatan yang canggih hingga sistem
komputerisasi mesin. Itu semua ditujukan untuk memenuhi target baru standar
emisi yang dipastikan lebih ketat pada tahun 2000. Maka sejak saat itu Bajaj
mulai memasang catalytic converter untuk model skuter dua-stroke di 1999.
Meskipun pangsa pasar domestik terus
menurun hingga angka 40,5 persen, keuntungan Bajaj Auto sedikit meningkat pada
akhir tahun fiskal 1997-98. Bahkan, Rahul Bajaj masih bisa bangga mengatakan,
“Kompetitor saya bekerja dengan baik, tetapi laba bersih saya masih lebih dari
empat perusahaan sekalipun itu digabungkan.”
Saat itu pabrikan Hero Honda yang paling
menjadi ancaman Bajaj. Bahkan, pada
musim gugur 1998, Honda Motor Jepang mengumumkan bahwa mereka menarik diri dari
perusahaan patungan ini.
Meski ancaman begitu terbuka, namun
Bajaj Auto tidak gentar. Pada akhirnya dia mendapatkan teknologi dari mitra
asingnya, seperti Kawasaki (sepeda motor), Kubota (mesin diesel), dan Cagiva
(skuter). Rahul Bajaj, pernah berkoar
jika produksi tahunan Honda hanya banyak menghabiskan dana dalam bidang
Research and Development (R&D) sementara omset penjualannya masih kalah
jauh dengan sepeda motor keluaran Bajaj Auto.
Begitupun anak Rahul, Sangiv Bajaj pun
sejak saat itu terus meningkatkan penjualan. Terlebih saat marketing pemasaran
asal TVS Suzuki Company tertarik semakin membantu penjualannya.
Sejak saat ini beberapa model sepeda
motor baru yang merupakan perbaikan dari seri skuter diperkenalkan pada tahun
1998 dan 1999. Target pun tercapai dan terjadi lonjakan kepercayaan konsumen.
Akhirnya pangsa pasar Bajaj kembali tumbuh. Sementara itu tingkat penjualan
roda tiga mengalami penurunan tajam lantaran terjadinya masalah lalu-lintas dan
masalah tingkat polusi yang ditumbulkan di sejumlah negara berkembang.
Pada akhir 1999, Rahul Bajaj mengajukan
tawaran untuk mendapatkan sepuluh persen dari Piaggio sebesar yakni $ 65 juta.
Perusahaan Italia itu sebelumnya tidak bekerjasama lagi dengan pengusaha Deepak
Singhania dan sedang berupaya bisa masuk kembali ke pasar India, termasuk
dengan kemungkinan akuisisi.
Saham Piaggio sendiri sebagian besar
telah dibeli oleh sebuah bank investasi Jerman, Deutsche Morgan Grenfell (DMG),
yang ingin menjual saham setelah mengaktifkan beberapa perusahaan terdekatnya.
Bajaj sangat berpeluang membeli saham Piaggio termasuk kemungkinan mendapatkan
posisi strategis di dalam tubuh Piaggio.
Pada
akhir 2000, pabrikan mobil Maruti Udyog mulai dibidik Bajaj sebagai target lain
akuisisi. Oleh pemerintah India saham perusahaan patungan dengan Suzuki Jepang
ini dijual kepemilikan sahamnya 50 persen pada perusahaan mobil. Bajaj telah
didekati oleh beberapa produsen mobil asing di masa lalu, termasuk Chrysler
(kemudian DaimlerChrysler) pada pertengahan 1990-an.
Daftar Produk Bajaj Auto:
1960-1970 -
Vespa 150 – dibawah lisensi Piaggio Italia
1971 – kendaraan
roda tiga
1972 - Bajaj
Chetak
1976 - Bajaj
Super
1977 –
Autorickshaw mesin belakang
1981 - Bajaj
M-50
1986 - Bajaj
M-80, Kawasaki Bajaj KB100
1990 - Bajaj
Sunny
1991 - Kawasaki
Bajaj 4S Champion
1994 - Bajaj
Classic
1995 - Bajaj
Super Excel
1997 - Kawasaki
Bajaj Boxer, Autorickshaw Diesel belakang
1998 - Kawasaki
Bajaj Caliber, Bajaj Legend, skuter empat gigi pertama di India, Bajaj Spirit
2000 - Bajaj
Saffire
2001 -
Eliminator, Bajaj Pulsar
2003 -
Caliber115, Bajaj Wind 125, Bajaj Pulsar
2004 - Bajaj CT
100, New Bajaj Chetak 4-stroke with Wonder Gear, Bajaj Discover DTS-i
2005 - Bajaj
Wave, Bajaj Avenger, Bajaj Discover
2006 - Bajaj
Platina
2007 - Bajaj
Pulsar-200 (Oil Cooled), Bajaj Kristal, Bajaj Pulsar 220 DTS-Fi (Fuel
Injection) , XCD 125 DTS-Si
2008 - Bajaj
Discover 135 DTS-i - sport (peningkatan dari model 135 cc)
2009 - Bajaj
Pulsar 135 (9 Desember ), (Januari) Bajaj XCD 135 cc , Bajaj Pulsar 220 DTS-i ,
Bajaj Discover 100 DTS-Si.
2010 - Bajaj
Pulsar 220 (spesifikasi sama dengan 220 sebelumnya kecuali gaya body)
2012 – Bajaj
Pulsar 200 NS (hasil kerjasama Bajaj dengan KTM Austria dengan mengusung
teknologi tiga busi).
0 Comments