Subscribe Us

header ads

Indonesia Diserbu Sepeda Motor India

Dari seluruh alur sejarah Bajaj, dia baru bisa menghasilkan sesuatu yang telah ada menjadi sesuatu yang baru. Dengan cara menambahkan nilainya (add value). Belajar dari yang sudah ada untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan bernilai lebih.
Dari sedemikian jauhnya perjalanan Bajaj menghasilkan motor-motor andalannya masih pantaskah kita mencibir motor keluaran India? Sementara kita masih ketergantungan dengan motor Jepang yang tak pernah rela produknya dipercayakan kepada Indonesia seperti Kawasaki dan Piagio mempercayakan produknya ke Bajaj.
Apakah gara-gara harga jauh lebih murah dengan motor India lantas motor itu “murahan”? Kenapa Bajaj series bisa jauh lebih murah dijual di Indonesia dibandingkan dengan motor Jepang. Banyak alasan, pertama kalau bicara sejarah dan hubungan kemanusiaan dengan India, sepertinya pengusaha India tidak ingin memberatkan konsumen Indonesia karena sejak dulu sudah memiliki kedekatan budaya.
Berbeda dengan Jepang yang memang sejak dulu pernah menjajah Indonesia, bisa jadi motor-motornya itu dengan tujuan menjajah secara ekonomi. Kedua, sudah barang tentu motor anyar di Indonesia di tengah-tengah membanjirnya motor Jepang, harus ada sesuatu yang dijual lebih dulu. Ya langkah awal masalah harga.
Harga yang ditekan dulu, bisa saja di Indianya motor itu tidak jauh berbeda dengan harga motor-motor Jepang. Karena politik dagang dumping, toh harga murah sah-sah saja sebagai cara menyisihkan pangsa pasar motor rival.
Dari segi bahan baku dan tenaga kerja sudah bukan cerita lagi di India bahan baku baja dan besi melimpah, begitupun dengan tenaga kerja sangat banyak. Dengan banyaknya tenaga kerja dan jauh lebih murah dibandingkan dengan tenaga kerja di Indonesia atau Jepang, ya pantas jika harganya bisa ditekan murah. Toh di India sana, motor-motor Jepang yang diproduksi di India seperti Suzuki, Honda dan Yamaha harganya bersahabat.
Gara-gara faktor harga itu pula, sepertinya motor-motor Jepang mulai memilih mendatangkannya dari India. Sudah jelas terlihat dari penampakan Yamaha Byson. Sepertinya Yamaha yang mulai gerah dengan jor-jorannya Pulsar di Indonesia dari India. Hingga akhirnya terpaksa mengeluarkan Byson dari India.
Konon tadinya di India sana, Byson sebelum dimiliki Yamaha, adalah besutan dari pabrikan motor TVS. Entah apa yang terjadi Byson ini berpindah tangan ke Yamaha dan sukses di pasaran India. Ini bukti kalau pabrikan Jepang juga mulai memperhitungkan motor-motor buatan anak negeri India. Hebatnya lagi meski dibeli Yamaha, sebagian nama pabrikan asalnya di motor ini tidak lepas begitu saja. Seluruh baud dan mur di motor Byson ini masih dilekati nama TVS.
Al hasil, TVS pun tidak mempermasalahkan jika seri TVS di Indonesia jauh kalah laku dengan Yamaha Byson yang comotan TVS itu. Selain itu hubungan antar sesama motor India pun terjalin. Seperti pada pulsar ada sebagian yang memang produk asal TVS seperti baud-baud dan tutup  tangkinya.
Gara-gara motor murah India menjamur, membuat pabrikan motor Jepang di India pun melakukan cara yang sama. Mereka Yamaha, Suzuki, dan Honda di India pun tidak ingin melewatkan pangsa pasar pecinta motor yang murah meriah. Tahun ini ketiga branded Jepang di India itu mulai memproduksi sepeda motor di bawah sepuluh juta. Mencoba mencuri perhatian pasar pecinta Pulsar yang memang harganya diatas sepuluh juta rupiah.

Post a Comment

0 Comments