Subscribe Us

header ads

Bajaj Lebih Dikenal Dulu daripada TVS


Nama India bukan nama yang asing lagi bagi kita bangsa Indonesia. Menurut catatan sejarah, jauh sebelumnya hubungan bangsa Indonesia dan bangsa Indonesia sudah terjadil sejak abad ke 2-3 masehi. Hingga terus berkembang mencapai masa kejayaannya di abad ke-15 dengan banyaknya berdiri kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Budha di Indonesia, dari mulai Kerajaan Hindu tertua Kutai di Kalimantan Timur, hingga Pajajaran di Jawa Barat.
Hingga sekarang di abad yang lebih maju, hubungan dengan India terus terjalin erat. Termasuk dengan hubungan perdagangan otomotif antar kedua negara. Sepintas nyaris perjalanan hubungan perdagangan dengan India ini tak menyisakan cela. Karena sejak zaman Presiden Sukarno dan Presiden Nehru benar-benar telah menjalin kerjasama yang baik.
Kini kemajuan di bidang teknologi India terbilang sangat maju. Kita harus mengakui dari segi iftek masih jauh tertinggal. Betapa tidak di tingkat internasional, SDM asal India ini banyak menghiasi perusahaan-perusahaan multinasional. Sebut saja, mereka banyak menjadi programer di Mircrosoftnya Bill Gates.
Soal kemajuan lainnya seakan seiring sejalan. Bekas negeri jajahan Inggris ini benar-benar terus bergeliat. Dengan memiliki sumber daya alam yang mencukupi bisa dimanfaatkan sendiri untuk kemajuan negerinya. Biji baja dan besi yang melimpah tidak seluruhnya dijual dalam bentuk mentahan ke luar negeri, tetapi diolah sedemikian rupa menjadi barang yang berdaya guna dan banyak dibutuhkan orang.
Ya, mereka jual dalam bentuk mesin, flat baja dan besi, hingga dalam bentuk kendaraan roda empat, roda tiga dan roda dua. Kesemua jenis kendaraan asal India ini nyaris pernah mengaspal di negeri kita. Bus Tata, pernah digunakan sebagai bus Damri di Jakarta. Kendaraan roda tiga seperti Bajaj malang melintang di jalanan ibu kota Jakarta. Bahkan hingga kini moda ini masih menjadi pilihan favorit warga Jakarta yang kerap terjebak macet.
Saking familiarnya Bajaj ini di Jakarta juga menginspirasi grup lawak yang digawangi tiga anak muda kocak yang bernama Bajaj. Meski belum sirna kejayaan Bajaj roda tiga di Jakarta dan ada rencana pemda DKI Jakarta mengganti Bajaj dengan moda yang lebih ramah lingkungan, kerinduan kita dengan moda asal negeri Bollywood ini terpenuhi dengan masuknya sepeda motor dari India.
Nyaris, sepeda motor di Indonesia sebelum masuk produk asal India paling banyak dijejali merek-merek Jepang. Harus diakui produk-produk asal matahari terbit ini memiliki reputasi dunia. Begitu pun di Indonesia, sepeda motor buatan Jepang layaknya cendawan di musim hujan. Sangat mudah ditemukan dimana-mana.
Namun, belakangan sepeda motor-sepeda motor asal India mulai ikut membanjiri pasar kendaraan roda dua di Indonesia. Di jalanan selain banyak lalu-lalang sepeda motor Jepang ada penampakan lain dari motor India. Hingga kini sudah dua pabrikan asal India yang serius memasukan spesies motornya di Indonesia. Yakni yang pertama pabrikan Bajaj Auto dan TVS Company.
Kedua pabrikan asal India ini di negeri asalnya memang bersaing sangat kompetitif satu sama lain. Bahkan memiliki reputasi sepuluh besar tingkat dunia untuk TVS. Sementara Bajaj Auto masuk empat besar pabrikan sepeda motor tingkat dunia. Di bawah pabrikan motor asal Jepang.
Namun, diantara dua pabrikan sepeda motor India itu yang paling lebih dikenal di Indonesia yakni pabrikan Bajaj Auto. Sebab jauh sebelum TVS Company masuk Indonesia, moda transportasi ciptaan Bajaj Auto lebih dahulu mengaspal di jalanan Indonesia. Ya, sebut saja seperti diulas di awal dengan kendaraan roda tiga Bajaj yang banyak diandalkan warga Jakarta menghindari kemacetan.

Post a Comment

0 Comments