Di awal kiprahnya Bajaj Auto banyak menciptakan kendaraan untuk keperluan komuter dalam kota. Dengan sifat mudah murah dan berdaya guna lebih. Sifat itu hingga kini masih dipertahankan oleh pabrikan yang berjaya di negerinya.
Sebut saja,
kendaraan roda tiga Bajaj di Indonesia yang notabene hasil inovasi dari skuter
Vespa, pabrikan Piaggio asal Italia itu. Dengan modal lisensi mesin skuter
Vespa itu, Bajaj Auto merambah pasar Bajaj roda tiga ke berbagai negara
berkembang di Asia termasuk Indonesia.
Harus diakui,
kejayaan Bajaj Auto tidak lepas dari dukungan dari pabrikan skuter Vespa,
Piaggio dari Italia. Pada tahun 1945 grup Bajaj dibentuk pada hari-hari pertama
kemerdekaan India dari Inggris.
Perusahaan ini
didirikan oleh, Jamnalal Bajaj yang telah menjadi pengikut Mahatma Gandhi.
Jamnalal sendiri belakangan diketahui lebih bangga disebut sebagai “anak
kelima”. “Setiap kali saya berbicara tentang orang kaya menjadi wali dari
kekayaan mereka untuk kebaikan bersama, saya selalu punya pangeran pedagang
terutama dalam pikiran," kata Mahatma setelah kematian Jamnalal itu.
Setelah kematian
Jamnalal, Bajaj pada tahun 1942 digantikan oleh putra sulungnya, Kamalnayan,
yang saat itu masih terbilang muda (27 tahun). Di sela-sela kesibukannya dalam
memperjuangkan kemerdekaan India, Kamalnayan berusaha membesarkan perusahaan
yang dibesarkan ayahnya. Usaha Kamalnayan pun membuahkan hasil, pada 1947
setelah konsolidasi dalam perusahaan tercapai perusahaannya berkembang dalam
usaha pembuatan semen, obat-obatan, elektronika, perkakas, hingga skuter.
Prestasi yang diraih Bajaj Auto pada
perjalanannya semakin cemerlang. Sejak dibentuk Bachraj Trading Ltd 29 November
1945, Bajaj mulai mengimpor kendaraan roda dua dan tiga pada tahun 1948. Baru
pada sebelas tahun kemudian mendapatkan lisensi pabrik dari pemerintah. Dan
pada 1960, Bajaj Auto menjadi perusahaan publik terbatas.
0 Comments